Stasiun Penelitian Ketambe yang terletak di jantung Taman Nasional Gunung Leuser dengan luasan lebih kurang 450 Ha, yang merupakan satu kesatuan wilayah kerja Resor Lawe Gurah, SPTN Wil. IV Badar, BPTN Wil. II Kutacane.

SP. Ketambe merupakan salah satu laboraturium alam tertua (Sejak tahun 1971). dan stasiun penelitian alam yang mengamati orangutan sumatera. SP. Ketambe berada di 3.40 LU dan 97.40 BT dengan ketinggian 350-1500 MPDL. Kawasan ini berada di Lemba Alas di apit pegunungan Mamas di sebelah barat, Gunung Kemiri di sebelah Utara dan Gunung Bendahara di Sebelah Timur. 30 KM dari kota Kutacane di piinggiran Sungai Alas jalan lintas Kutacane - Blangkejeren.

Keanekaragaman Hayati yang Melimpah:

Stasiun Penelitian Ketambe, yang terletak di dalam Taman Nasional Gunung Leuser, adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa. Mulai dari makhluk mikroskopis seperti jasad renik hingga tumbuhan raksasa dengan ketinggian puluhan meter dan diameter batang mencapai ratusan sentimeter, semuanya dapat ditemukan di sini.

Tidak hanya flora, fauna di Ketambe juga sangat beragam. Laba-laba, serangga, amfibi, reptil, burung, dan mamalia darat, termasuk spesies ikonik seperti orangutan Sumatera, hidup di kawasan ini.

Pentingnya Penelitian dan Konservasi:

Mengingat kekayaan hayati yang unik ini, identifikasi dan pemahaman tentang setiap spesies sangat penting. Penelitian yang mendalam, termasuk pemahaman tentang pola hidup, perilaku, dan interaksi antar spesies, diperlukan untuk upaya konservasi yang efektif.

Stasiun Penelitian Ketambe telah menjadi pusat penelitian ekologi orangutan liar yang diakui dunia. Karya-karya ilmiah yang dihasilkan telah memberikan kontribusi besar dalam upaya konservasi orangutan Sumatera, menjadikannya salah satu pusat penelitian primata terkemuka di dunia, bersama dengan pusat penelitian Simpanse Gombe dan Gorila gunung Karisoke.

Ekologi Hutan dan Interaksi Spesies:

Penelitian di Ketambe juga mengungkap hubungan penting antara berbagai spesies dalam ekosistem hutan. Misalnya, penelitian tentang penyebaran biji oleh satwa dapat memberikan informasi tentang keberadaan dan kesehatan populasi tumbuhan.

Selain itu, penurunan populasi serangga atau hewan liar lainnya dapat menjadi indikator adanya masalah lingkungan, seperti penurunan produksi tanaman pertanian yang bergantung pada penyerbukan oleh serangga.

Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Konservasi:

Buku yang menyajikan informasi tentang keanekaragaman hayati di Stasiun Penelitian Ketambe ini adalah bukti nyata kontribusi pentingnya dalam dunia ilmu pengetahuan dan konservasi. Selama lebih dari 30 tahun, Ketambe telah menjadi laboratorium alam bagi para peneliti dari Indonesia dan seluruh dunia.

Keberadaan Stasiun Penelitian Ketambe sebagai pusat penelitian dan konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi keanekaragaman hayati hutan hujan Indonesia, termasuk orangutan Sumatera dan spesies-spesies lainnya yang tak ternilai.