Kemitraan Konservasi: Upaya TNGL dalam Pemulihan Ekosistem Hutan di Indonesia
SHARE

(Banda Aceh, November 2022) Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) bersama Simpul Indonesia dan Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia (Petai) melaksanakan pembahasan hasil dari kajian kemitraan konservasi di Kawasan TNGL pada Jum'at (18/11).

Pembahasan dilakukan melalui pertemuan secara hybrid. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan jajaranya, Lembaga Swadaya Masyarakat Simpul Indonesia, Yayasan Petai dan Tenaga Ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU).

Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut, MP., selaku Kepala Balai Besar TNGL menerangkan dalam sambutannya bahwa saat ini kemitraan konservasi merupakan salah satu upaya pemulihan ekosistem hutan konservasi yang dilakukan TNGL. Upaya pemulihan ekosistem ini berlandaskan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber daya Alam dan Ekosistem Nomor P.06 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi. "Kajian ini saya harap mengoptimalkan implementasi regulasi untuk memperkuat aspek teknis sesuai dengan aturan yang telah ada" ujar beliau.

Simpul Indonesia sebagai pelaksana yang ditugaskan oleh TNGL dalam melakukan kajian kemitraan konservasi di kawasannya menggandeng Dr. Achmad Siddik Thoha, S.Hut, M.Si dari Fakultas Kehutanan USU.

Hasil kajian kemitraan konservasi menyatakan terdapat 72 Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) yang telah melakukan perjanjian kerjasama dengan TNGL. KTHK ini telah memberdayakan 2.590 Kepala Keluarga (KK) dengan luas lahan kelola 6.446,83 ha. "Lokasi KTHK yang berada di kawasan TNGL saat ini masuk ke dalam 4 (empat) kabupaten yaitu, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Tenggara" papar Dr. Siddik.

Hal yang menarik adalah pada areal KTHK di Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo ditemukan jejak satwa liar. Kondisi ini dapat menjadi dorongan bagi TNGL sebagai pengelola kawasan untuk melakukan percepatan pemulihan ekosistem di areal tersebut.

Dr. Siddik menutup paparannya dengan memberikan saran agar kajian ini dilakukan secara berkelanjutan dan perlunya sosialisasi ke berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi aktif setiap pihak yang terlibat.


Teks & foto©bbtngl, Tim Medsos| 18112022]

Artikel Terkait

19 Nov 2022
746 kali
Petugas TN Gunung Leuser Jemput Trenggiling di Kantor Komisi Independen Pemilihan Aceh Selatan
Tapaktuan) Seekor Trenggiling (Manis javanica) masuk ke lingkungan Kantor Independen Pemilihan (KIP)...
#Berita
by Muhammad Ali Syahputra
30 Jan 2023
511 kali
Upaya Konservasi Keluarkan TRHS dari Daftar Warisan Dunia Dalam Bahaya, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Kunjungi TNGL
Pada tahun 2004, UNESCO menetapkan 3 (tiga) Taman Nasional (TN) di Pulau Sumatra, TN Gunung Leuser,...
#Berita
by Administrator
30 Jan 2023
441 kali
Orangutan “Sepi” Melahirkan di SKBL
(Bukit lawang, Januari 2023). Kabar bahagia datang dari Stasiun Konservasi Bukit Lawang. Bersamaan k...
#Berita
by Administrator