[Medan, Februari 2024] Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Wisata Alam (28/02/2024) di Hotel Grand Antares Medan. Pelatihan yang dihadiri 40 orang pengelola ekowisata di sekitar kawasan TNGL wilayah Kabupaten Langkat ini mengundang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Bank Sampah Induk Rumah Hijau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Trofical Forest Journalism (STFJ) dan Universitas Al Washliyah Medan dan BBTNGL sendiri sebagai pemateri.
Kepala BPTN Wilayah III Stabat, Palber Turnip, SP., MH dalam laporan ketua panitia menyebutkan 40 peserta berasal dari lembaga ekowisata yang didampingi TNGL yaitu Koperasi Jasa Usaha Pramuwisata Alam Bukit Lawang, Koperasi Jasa Namo Ekowisata Tangkahan, Lembaga Wisata Bukit Mas dan Lembaga Ekowisata Pancasila. Beliau menyampaikan ekowisata adalah salah satu solusi terbaik pemanfaatan hutan secara sustainable sembari hutan tetap bisa menjalankan fungsi sebagai penyangga kehidupan semua makhluk.
”Dalam mewujudkan TNGL sebagai penyangga kehidupan yang lestari, visi dan misi pengembangan wisata alam TNGL diarahkan untuk melestarikan daya tarik wisata Taman Nasional Gunung Leuser dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan” Tegas Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut., MP, Kepala Balai Besar TNGL dalam sambutannya.
Pelatihan ini disampaikan dengan penyampaian materi dan praktik. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara berdiskusi mengenai pengelolaan dan arah pengembangan ekowisata di Sumatera Utara. Bank Sampah Induk Rumah Hijau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara memberikan pemahaman dan praktik pengelolaan sampah yang baik hingga merubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Bekal fotografi dan videografi yang harus dimiliki pengelola ekowisata disampaikan dan dipraktikan oleh Sumatera Trofical Forest Journalism. Dosen dari Universitas Al Washliyah Medan menambahkan ilmu mengenai revisit intention (minat berkunjung ulang). Serta BBTNGL mengarahkan pengelolaan ekowisata sesuai dengan arah pengembangan ekowisata di TNGL.
Salah satu peserta Gigin pemandu Bukit Lawang merespons dengan baik kegiatan ini. Sebagai pemandu, dia berharap paningkatan kapasitas pemandu lebih sering dilakukan supaya semua pemandu berkesempatan mengikuti. “Diskusinya menarik, materi sangat bermanfaat dan berguna untuk digunakan dan dapat diaplikasikan.” tutup Gigin.

[Teks & Foto : BPTN Wil. III Stabat | 28022024]